PUISI Drawing Restraint 9 – BJORK | ASHA RAY
"TAMU DARI BARAT"
engkau tiba petang itu
dengan dagu habis bercukur
engkau dan segalamu
laut dan ikan-ikan
kapal dan vaselin
cinta dan harpun
jika engkau berada di sini
maka kita akan duduk bersila
menyeduh teh
dan merebahkan badan
"mengapa kekasih,
kita begitu mempersulit diri sendiri?
tak bisakah hanya untuk mencintaimu
perkara dibuat lebih mudah?"
"mengapa kekasih,
kita begitu mempersulit diri sendiri?
tak bisakah hanya untuk mencintaimu
perkara dibuat lebih mudah?"
lalu engkau menyerahkan cinta
sebagai belati berkilat-kilat
lalu padaku engkau membuat sayat
dan padamu aku membuat gurat
(dan hujan di luar sana
tak akan menenggelamkan kita
meski ruap-ruap air merayap
dan ombak tak jua senyap)
pada laut, kekasih
kita harus menjadi ikan
dan padamu kusayat insang
dan padaku kau gurat sirip
darah
debur
langit
lebur
dan badai, kekasih
tak akan pernah menenggelamkan laut
: oleh Asha Ray makassar/09/01/04
Puisi “tamu dari barat” adalah karya Asha Ray, dia adalah salah satu sahabat yang telah pergi meninggalkan dunia ini tuk slama-lamanya (April 2015). Pertama kali puisi ini dikirimkan kepada saya melalui email media-sosial, saat kami berdua berdiskusi tentang film Drawing Restraint 9 ditahun 2004. dan memang puisi ini dibuat oleh- Asha karna terinspirasi oleh film yang dibintangi oleh Bjork tersebut. Asha Ray adalah seorang seniman asal Makasar, penulis puisi dan juga penggemar Bjork. Beberapa karya tulisannya telah dipublikasikan lewat buku-buku seperti : Kupu-Kupu Dalam Kotak Kaca/2005 & Seratus Persen Dianggap Buku Puisi/2009
Sengaja puisi “tamu dari barat” karya Asha saya tampilkan diblog ini sebagai penghormatan kepadanya, di mata saya dia adalah sahabat yang gigih melawan kehidupan yang monoton, seragam dan membosankan.
©bona/2015/image artikel: bona
engkau tiba petang itu
dengan dagu habis bercukur
engkau dan segalamu
laut dan ikan-ikan
kapal dan vaselin
cinta dan harpun
maka kita akan duduk bersila
menyeduh teh
dan merebahkan badan
"mengapa kekasih,
kita begitu mempersulit diri sendiri?
tak bisakah hanya untuk mencintaimu
perkara dibuat lebih mudah?"
"mengapa kekasih,
kita begitu mempersulit diri sendiri?
tak bisakah hanya untuk mencintaimu
perkara dibuat lebih mudah?"
lalu engkau menyerahkan cinta
sebagai belati berkilat-kilat
lalu padaku engkau membuat sayat
dan padamu aku membuat gurat
(dan hujan di luar sana
tak akan menenggelamkan kita
meski ruap-ruap air merayap
dan ombak tak jua senyap)
pada laut, kekasih
kita harus menjadi ikan
dan padamu kusayat insang
dan padaku kau gurat sirip
darah
debur
langit
lebur
dan badai, kekasih
tak akan pernah menenggelamkan laut
: oleh Asha Ray makassar/09/01/04
Puisi “tamu dari barat” adalah karya Asha Ray, dia adalah salah satu sahabat yang telah pergi meninggalkan dunia ini tuk slama-lamanya (April 2015). Pertama kali puisi ini dikirimkan kepada saya melalui email media-sosial, saat kami berdua berdiskusi tentang film Drawing Restraint 9 ditahun 2004. dan memang puisi ini dibuat oleh- Asha karna terinspirasi oleh film yang dibintangi oleh Bjork tersebut. Asha Ray adalah seorang seniman asal Makasar, penulis puisi dan juga penggemar Bjork. Beberapa karya tulisannya telah dipublikasikan lewat buku-buku seperti : Kupu-Kupu Dalam Kotak Kaca/2005 & Seratus Persen Dianggap Buku Puisi/2009
Sengaja puisi “tamu dari barat” karya Asha saya tampilkan diblog ini sebagai penghormatan kepadanya, di mata saya dia adalah sahabat yang gigih melawan kehidupan yang monoton, seragam dan membosankan.
©bona/2015/image artikel: bona
0 Response to "PUISI Drawing Restraint 9 – BJORK | ASHA RAY "
Post a Comment